Jumat, 10 Agustus 2012

Aku yang egois


Posting My love story pertama saya >_< (Ini bukan berarti aku sok laku lho,ya?)

Ini berawal dari akun facebook saya ,
Saya kenal E . Cowok ini adalah tokoh utama dalam kehidupan cinta saya. Dia yang merubah segala sesuatu dalam hidup saya menjadi rumit dan hampa. Dia mengubah musim dingin saya menjadi musim semi. Dia membuat apa saja yang ada di sekeliling saya menjadi Indah. Dia mampu membuat saya tertawa dan menangis dalam waktu yang sama. Saya mencintai dia. Tapi ternyata, sayang, dia tidak sebaik seperti yang saya pikirkan selama ini. Dengan mudahnya dia bilang ‘’aku udah nggak sayang sama kamu lagi”. Sesederhana itu. se simple itu. semua hal yang aku dan dia lakukan jadi tampak tak berharga. Semua kata kata cinta dari aku dan dia berubah jadi makian tidak sopan, menjijikan, dan ke kanak-kanakan.
Hey, Reza, apa kamu udah bahagia disana?
Sejak putus dengan manusia alay dan aneh itu . hadeehhh… jujur, saya susah move-on. Dia pernah mehubungi sesekali, tapi bukan buat kembali ‘berhubungan’ lagi melainkan pamer pacar baru (Taplak!). saya juga sudah punya cowok waktu itu .
Dan, jreng jreng.. suatu hari… Tuhan menciptakan satu tokoh lagi dalam kehidupan cinta saya. Setelah pacaran dengan cowok-cowok yang hanya bertahan tak lebih dari dua minggu (wow, sok laku banget saya,ya?). Saya kenal Y. Dia baik. Baik banget malah. Padahal jujur lho,ya?? Saya lebih suka cowok tipe ‘bajingan’. Mereka lebih menarik dan lebih ‘wow’
Tapi, Y bnyak mengajarkan saya tentang kebaikan. Ibaratnya dia itu energy positif dalam diri saya yang bertemperamen buruk dan menyebalkan. Sahabat saya, my boy everlasting forever , Herry, bilang “Nggak selamanya orang buruk dapat orang buruk juga, teman. Justru orang baik itu di ciptakan untuk memberi kebaikan untuk orang buruk”
Saya terhenyak dengan ucapan sahabat saya itu. Mungkin memang benar Y dikenalkan pada saya untuk ‘membuat’ saya menjadi orang yang lebih baik.
Berhari-hari berlalu. Saya menjalin hubungan jarak jauh dengan Y. sampai suatu saat, E hadir lagi. Tau apa yang pertama kali dia tanyakan? Dia Tanya “Gimana perasaan kamu pacaran sama temennya mantan? Dimana kamu naruh harga diri kamu?”
Saya TERLUKA! Saya sakit lahir batin ! Saya merasa tertampar dengan ucapannya! Iya, dia benar, Y sahabat E. Dan saya, adalah ‘ex’ E terus dengan enteng nya menjalin hubungan dengan Y yang notabene adalah sahabat nya E dari kecil. Rumit ! dan saya memang tidak punya harga diri.
Dan sekali lagi, sahabat saya, berkomentar ‘’E jelas merasa kalah telak ! sudah, cuek saja! Yang penting kamu bahagia sama Y’’
Baiklah, aku pun mencoba bertahan. Mencoba menyingkirkan bayangan E dari mata, telinga, dan kepala.
Saya dan Y maju lagi. =)
Tapi… masalah datang, bukan dari pihak Y. Tapi dari pihak saya sendiri. Saya terserang penyakit Bosan stadium akhir. Tak tertolong. Intinya, saya bosan dengan Y. saya jenuh.
Saya sudah berusaha membuat hubungan jarak jauh ini menjadi lebih menarik. Dengan mengajaknya ber fantasi soal ‘ML’ . Dengan menarik perhatiannya dengan status ‘drama’ saya agar dia bisa dengan lembut bertanya “ Ada apa, sayang? Ada masalah, ya?” supaya saya bisa bermanja-manja dan merasa jadi wanita paling di sayang sedunia!
Dia cuek. Dan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya bukan dewa yang bisa mengubah sifat asli seorang manusia. Saya memilih mundur demi kebaikan dia juga =)
Agar dia tidak perlu jadi ‘orang lain’ . Tidak usah ‘menjadi orang yang saya inginkan’ yang selalu saya paksakan selama ini.
Y, Aku mau kita berteman =) saya butuh waktu untuk mengukur seberapa dalam perasaan saya ke kamu.
Saya tidak yakin bahwa ini perasaan cinta. Ini perasaan Egois, yang mencoba mengubah kamu menjadi apa yang saya mau. Saya ingin kamu bahagia. Dengan orang yang bisa menerima kamu apa adanya. Yang tidak menuntut kamu untuk ini dan itu. Yang tidak bawel, yang tidak pemarah, dan yang tidak suka ‘tebar pesona ke cowok lain’ seperti saya ini.
Saya tidak menyayangimu sehebat kamu menyayangi saya. Itu yang membuat saya sakit. Rasanya tidak adil buat kamu untuk tetap mempertahankan orang seburuk saya.
Jujur, saya MASIH butuh kamu, untuk menjadi tempat bercerita dan menemani tidur saya. Sebab, saya kesepian. Dan saya terlalu malas untuk mencari ‘cowok baru lagi’
Tapi, saya tau saya tidak boleh egois. Baiklah jika kamu tidak ingin berteman dan ingin menjauh dari saya. Dari awal saya ingin kamu bahagia =) tapi jelas kebahagiaan kamu bukan bersumber dari saya.
Ayo, keep spirite!
Kamu orang baik =) Terlalu baik malah.

#PS : SAYA MASIH DENDAM SAMA ‘E’ !!!